Kamis, 23 Oktober 2014 11:19 WITA
Tribunnews.com
Presiden RI Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla berjalan kaki memasuki halaman Istana Merdeka usai menaiki kereta kencana dalam kirab syukuran rakyat untuk selanjutnya mengikuti acara pisah sambut dengan Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2014). Sebelumnya Jokowi-JK dilantik oleh MPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Biro Pers Kepresidenan, Rabu (22/10/2014) petang, menganulir rencana pengumuman komposisi dan menteri di kabinet Jokowi-JK di Dermaga 303 Pos Bitung, Tanjung Priok
di kabinet Jokowi-JK di Dermaga 303 Pos Bitung, Tanjung Priok, Jakarta.
Seratusan pewarta yang sudah berkumpul di dermaga peti kemas terbesar di Indonesia timur, sontak kaget, saat seorang staf biro pers berlari kecil sambil mengatakan, "pengumuman menteri batal."
Tak ada penjelasan tambahan soal pembatalan ini. Inilah kali kedua, pengumuman kabinet ditunda. Sebelumnya, Jokowi memberi isyarat, Senin (21/10/2014) malam, usai pelantikan kabinet diumumkan ke publik.
Jokowi dan Tim Transisi yang biasanya bersedia dikonfirmasi, sejak sore kemarin, diam. Dua deputi tim transisi, Rini Soemarno dan Hasto Kristiyanto, memilih tak menjawab pertanyaan wartawan di Istana.
Dari pantauan Tribun, sore kemarin, kedua calon kuat menteri ini, terlihat menggelar pembicaraan serius di sudut taman istana negara sambil berdiri. Tadi malam, sekitar pukul 20.30 wita, bersama Jokowi, keduanya ikut ke kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jl Teuku Umar 27, Menteng, Jakarta Pusat.
Muhammad Said Didu, orang dekat Kalla, kepada Tribun, tadi malam, mengkonfirmasikan, penundaan pengumuman ini, karena masalah "prinsipil" dan "ideologis".
Menurut mantan Sekreteris Meneg BUMN ini, pertemuan mendadak Jokowi dengan Panglima TNI Moeldoko, adalah salah
satu isyarat penting.
Said juga membenarkan, soal respon Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang dia sebut "gemes" dan berang atas insiatif Jokowi dalam menentukan kabinet yang tidak banyak melibatkan Jusuf Kalla.
"Sampai-sampai, Bu Mega itu menyidir Pak JK loh; Kok Pak JK sekarang jadi wong (orang) Solo," ujar Said.
Ungkapan wong Solo dalam politik, adalah karekter yang halus dan menyembunyikan keinginan. Sedangkan selama ini, JK dikenal banyak inisiatif, terbuka, dan bicara terus terang.
Menurut mantan aktivis HMI ini, sejak dinyatakan menang Pilpres, JK belum pernah mengusulkan nama menteri ke Jokowi.
Saat ini diperoleh 25 nama calon menteri yang namanya diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaski Keuangan.
Mensesneg: Andi Wijayanto (Tim Transisi),
Menseskab: Anis Baswedan (mantan Jubir Jokowi-JK),
Menteri BUMN : Rini Soemarno[Tim Transisi]
Mendagri : Tjahjo Kumolo (PDIP),
Menko Ekuin: Sri Mulyani (profesional),
Menko Kesra: Muhaimin Iskandar (PKB).
Menko Polhukam: Luhut Panjaitan,
Menhan: Budiman (mantan KSAD)
Menkeu: Chatib Basri/ Bambang PS Brodjonegoro
Menteri ESDM: Kuntoro Mangkusubroto,
Mendag: Rahmat Gobel
Menperin: Dwi Sucipto (Semen Indonesia)
Menteri UKM: Khofifah Indar (Muslimat NU)
Menteri Ekonomi Kreatif: Triawan Munaf (PDIP)
Menkumham: Hikmahanto Juwana (hukum internasional)
Menteri PAN RB: Siti Nurbaya (NasDem)
Menhub: Rusdi Kirana ( Lion Air-PKB).
Menkominfo: Niken Widiastuti (PDIP-dir RRI)
Menteri Perumahan Rakyat: Budi Karya Sumadi (PT Jaya Ancol)
Menristek Dikti: Ilham Habibie
Mendik Das: Fahmi Idris (Ketua IDI)
Menteri Agama: Lukman Hakim Saifuddin (PPP)
Menpora: Nusron Wahid (Ansor/NU/Golkar)
Mensos: Eva Kusuma Sundari (PDIP)
Menteri Pariwisata: Ngurah Puspayoga (PDIP).
Berita Terkait: Kabinet Jokowi JK
Maria sunarto's Blog 