Maria sunarto's Blog

Just another WordPress.com weblog


Leave a comment

LBH: Tumpas Teroris Sampai Akar, Kasus Susno ??



By Ismoko Widjaya, Suryanta Bakti Susila1 jam 51
Susno Duadji Penuhi Panggilan Propam Mabes Polri

VIVAnews – Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menilai ada perbedaan perlakuan penanganan kasus  kepolisian di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri. Terutama kasus pemberantasan teroris dan mafia hukum.

“Dalam pemberantasan terorisme terkesan sampai ke akar-akarnya, namun pemberantasan mafia pajak setengah hati,” kata Ketua YLBHI Patra M Zen dalam jumpa pers di Gedung LBH, Jakarta, Senin 17 Mei 2010.

Menurut dia, fenomena itu terlihat selama periode semester pertama 2010. Patra menuturkan, Kapolri sempat mengemukakan soal skenario teroris. Lalu, pihak Mabes kerap menggelar konferensi pers soal itu.

“Namun hal itu berbeda jika menyangkut soal mafia pajak,” ujarnya. Sementara, Wakil Ketua YLBHI Erna Ratnaningsih menambahkan, reaksi supercepat dipertontonkan saat mengungkap kasus mantan Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Susno Duadji.

Hal berbeda terkait kasus yang menjadi perhatian masyarakat seperti kasus Anggodo Widjojo, kasus Agus Condro, kasus Gayus Halomoan Tambunan, yang juga melibatkan pejabat Mabes Polri.

“Mabes Polri malah berencana menarik empat penyidik polri di KPK yang terlibat penyidikan kasus Anggodo dan Agus Condro,” ujar Erna.

YLBHI menyatakan bahwa selama periode semester I 2010, kinerja Kapolri dalam penegakan hukum masih rendah. Penyebabnya, adanya perbedaan perlakuan dan belum dapat mengungkap kasus mafia hukum dan penggelapan pajak yang menjadi sorotan masyarakat.

“Sementara, dalam upaya pemberantasan terorisme banyak korban tewas, menimbulkan distorsi fungsi penegakan hukum yang diemban Detasemen 88 sebagai bagian dari Polri,” ujar Erna.

YLBHI mendesak presiden dan Komisi Hukum DPR mengembangkan evaluasi dan penilaian kinerja kapolri berdasarkan UU nomor 2/2002 tentang kepolisian. “Mengimbau masyarakat untuk terus mengawasi dan mendukung penegakan hukum reformasi di tubuh polri,” katanya.

Sejak dua minggu kemarin, sudah ada 22 terduga dan tersangka teroris yang dibekuk. “Rinciannya, 12 di Pejaten (6/5), di Tangerang dua orang, di jakarta tadi malam dua orang, enam orang di Cawang dan Cikampek,” kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Edward Aritonang sebelumnya.

Selain itu, dalam pemberantasan teroris, Polri juga menembak mati buron teroris berbahaya, Dulmatin, dalam penyergapan di Pamulang. Pengungkapan kasus latihan teroris di kamp militer Aceh juga sudah dibongkar.  (umi)